Mengenal Bagaimana Indikator Bekerja Untuk Trader
Jika Anda telah memperdagangkan pasar Forex maka Anda harus tahu bahwa dalam analisis teknis, kami harus dapat membaca grafik dengan benar. Ada banyak Trader di luar sana yang menggunakan analisis teknis untuk menentukan pergerakan harga di masa depan. Mereka menghitung dan menganalisis grafik berdasarkan data harga sebelumnya. Analis teknis sering percaya bahwa harga akan mengulangi apa yang telah dilakukan di masa lalu. Itulah sebabnya data sebelumnya pada grafik sangat penting bagi analis teknis untuk diperiksa sehingga mereka dapat membuat penilaian terbaik pada pergerakan harga selanjutnya.
Untuk membantu mereka menentukan pergerakan harga selanjutnya, analis biasanya menambahkan beberapa indikator pada grafik mereka untuk membantu mereka membaca grafik dengan lebih jelas dan untuk memandu bantuan dari mereka tentang apa yang mungkin terjadi di masa depan.
Ada banyak indikator yang dapat digunakan pedagang untuk membantu mereka dalam analisis teknis mereka. Masing-masing indikator itu unik, memiliki kemampuan sendiri untuk memprediksi pergerakan harga dan sangat membantu jika Trader tahu cara menggunakannya dengan benar. Beberapa indikator biasanya dilampirkan pada grafik di bawah harga sementara yang lain biasanya dilampirkan langsung ke harga itu sendiri. Banyak pedagang menggunakan lebih dari tiga atau bahkan lima indikator, sementara beberapa dari mereka hanya menggunakan satu indikator atau tidak sama sekali. Benar-benar hanya preferensi individu.
Trader teknis seperti scalp trader biasanya menggabungkan dua atau lebih indikator untuk membantu mereka memprediksi pergerakan harga dengan mudah. scalp tradera selalu suka menggunakan indikator yang cepat seperti Parabolic SAR, Moving Averages dan Bollinger Bands. Kombinasi antara ketiganya dapat membawa hasil yang baik untuk pedagang jangka pendek seperti pedagang kulit kepala. Scalp trader biasanya menggunakan kerangka waktu kecil seperti grafik 5 menit dan 1 menit. Itulah sebabnya mereka membutuhkan indikator cepat untuk membantu mereka membuat penilaian terbaik darinya.
Swing Trader dan Day Traders dikenal karena penggunaan indikator yang tertinggal. Indikator lagging adalah indikator yang selalu bergerak dengan mengikuti pergerakan harga. Indikator rata-rata ini terbentuk setelah harga ditutup. Indikator tersebut seperti Moving Average Convergence Divergence (MACD), Slow Stochastic dan Relative Strength Index (RSI).
Indikator lagging biasanya memberi tahu pedagang tentang kemungkinan pembalikan harga yang mungkin terjadi dalam waktu dekat. Kondisi jenuh beli dan jenuh jual juga dapat dikenali melalui mereka. Sebagai contoh, ada beberapa poin pada Stochastic Lambat yang memberitahu orang kapan saja indikator mencapai beberapa titik, kondisi jenuh beli – jenuh jual mungkin berlaku. Dan ketika kondisi itu diterapkan, pedagang mungkin ingin sangat berhati-hati jika mereka masih memiliki posisi terbuka karena harga mungkin akan kehabisan bensin untuk melanjutkan pergerakannya ke atas atau mendorong lebih rendah ke bawah.